Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
Tujuan
Menentukan
perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan
Teori
Hewan merupakan
variasi dan suatu tipe unit dasar atau satuan struktur. Perbedaan pokok antara
sel tumbuhan memiliki dinding sel yang nyata, sedangkan tetapi berupa membran
plasma. Selain perbedaan tersebut, pada sel tumbuhan dijumpai adanya plastida
serta vakoula sel yang dapat membesar, sedangkan pada sel hewan tidak demikian.
Sel yang hidup mempunyai kemampuan untuk memperbanyak dirI
Sel Tumbuhan
|
Sel Hewan
|
1. Tidak memiliki
lisosom
2. Timbunan zat berupa
pati
3. Umumnya memiliki
plastida
4. Bentuk tetap
5. Memiliki dinding
sel dan membran sel
6. Memiliki vakuola
ukuran besar
7. Tidak memiliki
sentrosom
|
1. Timbunan zat
berupa lemak dan glikogen
2. Memilik ilisosom
3. Tidak memiliki
dinding sel
4.Pada hewan tertentu memiliki vakuola, ukurannya kecil.
5. Memilikisentrosom
6. Tidak memiliki plastida 7. Bentuk tidak tetap |
Alat
dan Bahan
Ø Mikroskop
Ø Gelas benda
Ø Gelas penutup
Ø Silet
Ø Pipet
Ø Gunting
Ø Jaringan epitelium pada usus hewan
mamalia
Ø Lapisan daun bawang
Ø Larutan metilen biru
Ø Cotton bud
Ø Akuades
Ø Minyak imersi
Cara
kerja
Ø Kegiatan mengamati sel hewan
Siapkan
gela benda yang bersih
Kerok
secara perlahan jaringan epitelium pada usu menggunakn pembersih telinga
Oleskan
jaringan epitelium pada gelas benda
Teteskan
olesan jaringan epitelium menggukan metilen biru
Tutup
dengan gelas penutup kemudian amatilah menggunakan mikroskop
Jika
preparat yang anda amati belum tampak jelas, tambahkan minyak imersi di antara
lensa objektif dan gelas penutup.
Ø Kegiatan mengamati sel tumbuhan
Siapakan
gelas benda
Ambillah
daun bawang, sayat tipis bagian daun bawang secara membujur
Tarik
perlahan lapisan daun bawang menggunakan pinset
Letakkan
pada gelas benda yang telah ditetesi akuades, setelah itu tutuplah dengan gelas
penutup
Amatilah
preparat menggunakan mikroskop
Data
hasil pengamatan
keterangan : Di atas sel tumbuhan (bawang merah) yang di bawah sel hewan (usus ayam) yang diamati lewat mikroskop
Pembahasan
Dari hasil peraktikum dapat diketahui
bahwa bentuk sel hewan berbeda dengan tumbuha, secar perinsip bahwa sel hewan
tidak memiliki dinding sel. Hal inilah yang menyebabkan sel tumbuhan mempunyai
bentuk yang tetap.sedangkan sel hewan memiliki dinding sel hewan yang
menyebabkan bentuk sl hewan dapat berubah-ubah
Sel Tumbuhan, bagian
terluar dari sel tumbuhan adalah dinding sel. Dinding sel berfungsi sebagai
pelindung dan penunjang. Dinding yang terbentuk pada waktu sel membelah disebut
dinding primer dan setelah mengalami penebalan, berubah menjadi dinding
sekunder. Dinding primer sel merupakan selaput tipis yang tersusun atas
serat-serat selulosa. Serat ini amat kuat daya regangnya. Dinding sel yang kaku
tersusun atas polisakarida: hemiselulosa dan pektin.
Pada percobaan
sel tumbuhan pada bawang merah (Allium cepa) bagian sel yang diamati
yaitu dinding sel, nukleus dan sitoplasma. Sel tumbuhan termasuk sel
eukariotik. Sel eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti (adapula yang
menyebutnya sebagai selaput inti). Secara umum, sel tumbuhan memiliki struktur
yang sama dengan sel hewan. Tetapi ada beberapa struktur yang secara eksklusif
dimiliki tumbuhan dan adapula struktur yang dimiliki hewan tetapi tidak
dimiliki tumbuhan.
Sel hewan tidak
memiliki dinding sel. Protoplasmanya hanya dilindungi oleh membran tipis yang
tidak kuat. Ada beberapa sel hewan khususnya hewan bersel satu, selnya
terlindungi oleh cangkok yang kuat dan keras. Cangkok tersebut umumnya tersusun
atas zat kersik dan pelikel, dijumpai misalnya pada Euglena dan Radiolaria.
Pada
sel Tumbuhan
Dinding Sel
Sel tumbuhan dipisahkan oleh dinding
sel yang transparan.Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang
membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel menyebabkan sel tidak
dapat bergerak dan berkembang bebas, selain
itu juga dinding sel juga memberi perlindungan dan penyaring (filter)
bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang
masuk ke dalam sel.
Protoplasma
bagian ini
merupakan bagian yang hidup dari sel. Protoplasma ini juga terdiri dari Plasma (cair) dan Membran
sel (Pembatas sel). Fungsi dari Protoplasma adalah untuk mengatur kegiatan
transportasi sel yang sifatnya selektif permiabel.
Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang
berisi cairan air dan berbagai
zat yang terlarut di dalamnya.
Plastida
Plastida adalah organel pada sel
tumbuhan. Kloroplas, sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. Pada
kenyataannya, plastida dikenal dalam berbagai bentuk:
• proplastida, bentuk belum “dewasa”
• leukoplas, bentuk dewasa tanpa mengandung pigmen, ditemukan terutama di akar
• kloroplas, bentuk aktif yang mengandung pigmen klorofil, ditemukan pada daun, bunga, dan bagian-bagian berwarna hijau lainnya
• kromoplas, bentuk aktif yang mengandung pigmen karotena, ditemukan terutama pada bunga dan bagian lain berwarna jingga
• amiloplas, bentuk semi-aktif yang mengandung butir-butir tepung, ditemukan pada bagian tumbuhan yang menyimpan cadangan energi dalam bentuk tepung, seperti akar, rimpang, dan batang (umbi) serta biji.
• elaioplas, bentuk semi-aktif yang mengandung tetes-tetes minyak/lemak pada beberapa jaringan penyimpan minyak, seperti endospermium (pada biji)
• etioplas, bentuk semi-aktif yang merupakan bentuk adaptasi kloroplas terhadap lingkungan kurang cahaya; etioplas dapat segera aktif dengan membentuk klorofil hanya dalam beberapa jam, begitu mendapat cukup pencahayaan. Plastida juga sebagai tempat fotosintesis, sintesis asam-asam lemak
• proplastida, bentuk belum “dewasa”
• leukoplas, bentuk dewasa tanpa mengandung pigmen, ditemukan terutama di akar
• kloroplas, bentuk aktif yang mengandung pigmen klorofil, ditemukan pada daun, bunga, dan bagian-bagian berwarna hijau lainnya
• kromoplas, bentuk aktif yang mengandung pigmen karotena, ditemukan terutama pada bunga dan bagian lain berwarna jingga
• amiloplas, bentuk semi-aktif yang mengandung butir-butir tepung, ditemukan pada bagian tumbuhan yang menyimpan cadangan energi dalam bentuk tepung, seperti akar, rimpang, dan batang (umbi) serta biji.
• elaioplas, bentuk semi-aktif yang mengandung tetes-tetes minyak/lemak pada beberapa jaringan penyimpan minyak, seperti endospermium (pada biji)
• etioplas, bentuk semi-aktif yang merupakan bentuk adaptasi kloroplas terhadap lingkungan kurang cahaya; etioplas dapat segera aktif dengan membentuk klorofil hanya dalam beberapa jam, begitu mendapat cukup pencahayaan. Plastida juga sebagai tempat fotosintesis, sintesis asam-asam lemak
Kloroplas
Di dalam kloroplas berlangsung fase
terang dan fase gelap dari fotosintesis tumbuhan. Kloroplas terdapat pada
hampir seluruh tumbuhan, tetapi tidak umum dalam semua sel. Bila ada, maka tiap
sel dapat memiliki satu sampai banyak plastid.
Nukleus
Nukleus memiliki membran yang menyelubunginya yang disebut membran atau
selubung inti. Membran ini memisahkan isi nukleus dengan sitoplasma. Di dalam
nukleus terdapat:
(1). Nukleolus (anak inti), berfungsi mensintesis
berbagai macam molekul RNA (asam ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan
ribosom. Molekul RNA yang disintesis dilewatkan melalui pori nukleus ke
sitoplasma, kemudian semuanya bergabung membentuk ribosom
(2). Nukleoplasma
(cairan inti) merupakan zat yang tersusun dari protein.
(3). Butiran kromatin, yang terdapat di dalam
nukleoplasma. Tampak jelas pada saat sel tidak membelah. Pada saat sel membelah
butiran kromatin menebal menjadi struktur seperti benang yang disebut kromosom.
Kromosom mengandung DNA (asam dioksiribonukleat) yang berfungsi menyampaikan
informasi genetik melalui sintesis protein. Secara umum, Nukleus bertugas
mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma. DNA yang terdapat di dalam
kromosom merupakan cetak biru bagi pembentukan berbagai protein (terutama
enzim). Enzim diperlukan dalam menjalankan berbagai fungsi di sitoplasma.
Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma merupakan bagian
sel yang terdiri atas sistem membran. Di sekitar Retikulum Endoplasma adalah
bagian sitoplasma yang disebut sitosol atau cytosol. Membran ini berhubungan langsung
dengan selimut nukleus atau nuclear envelope. Pada bagian-bagian Retikulum
Endoplasma tertentu, terdapat ribuan ribosom atau ribosome. Ribosom merupakan
tempat dimana proses pembentukan protein terjadi di dalam sel. Bagian ini
disebut dengan Retikulum Endoplasma Kasar atau Rough Endoplasmic Reticulum.
Kegunaan daripada
Retikulum Endoplasma Kasar adalah untuk mengisolir dan membawa protein tersebut ke
bagian-bagian sel lainnya. Kebanyakan protein tersebut tidak diperlukan sel
dalam jumlah banyak dan biasanya akan dikeluarkan dari sel. Contoh protein
tersebut adalah enzim dan hormon.
Retikulum Endoplasma Halus atau Smooth Endoplasmic Reticulum. Kegunaannya adalah untuk membentuk lemak dan steroid. Terdapat di beberapa organ seperti hati. Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik.
Retikulum Endoplasma Halus atau Smooth Endoplasmic Reticulum. Kegunaannya adalah untuk membentuk lemak dan steroid. Terdapat di beberapa organ seperti hati. Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik.
Ribosom
Ribosom ialah organel kecil dan padat dalam selyang
berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Di dalam
sel, ribosom tersuspensi di dalam sitosol atau terikat pada retikulum
endoplasma kasar, atau pada membran inti sel.
Kompleks
golgi
Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom. Struktur badan Golgi
berupa berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang menjadi serangkaian
pembuluh yang sangat kecil di ujungnya. Badan golgi dibangun oleh membran yang
berbentuk tubulus dan juga vesikula. Dari tubulus dilepaskan kantung-kantung
kecil yang berisi bahan-bahan yang diperlukan seperti enzim–enzim pembentuk
dinding sel.
Membran sel
Membran sel merupakan
pembatas antara bagian dalam sel dengan lingkungan luarnya. Fungsinya
antara lain melindungi isi sel, pengatur keluar-masuknya molekul-molekul,
dan juga reseptor rangsangan dari luar. Bagian khusus membran sel yang
berfungsi sebagai reseptor adalah glikoprotein. Glikoprotein merupakan
bagian membran sel yang tersusun atas karbohidrat dan protein
Pada
sel Hewan
Sentriol
Sentriol merupakan organel tak bermembran, jumlahnya
sepasang dan letaknya dekat membran inti dalam posisi tegak lurus antar keduanya.
Organel ini akan memisah satu sama lain untuk membentuk gelendong pembelahan
pada saat terjadi pembelahan sel. Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari
dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana
nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang
membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri
dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom.
Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat
membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan
intraseluler pada berbagai keadaan.
Mitokondria
Mitokondria mitochondrion plural mitochondria atau
kondriosom (chondriosome) adalah organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi
sel makhluk hidup. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk
menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan
demikian, mitokondria adalah “pembangkit tenaga” bagi sel.
Peroksisom
Peroksisom adalah organel yang terbungkus oleh membran tunggal dari lipid dwilapis yang mengandung protein pencerap (reseptor). Peroksisom tidak
memiliki genom dan mengandung sekitar 50 enzim, seperti katalase dan ureat oksidaseyang mengkristal di pusatnya. Peroksisom
ditemukan pada semua sel eukariota. Peroksisom yang diikat oleh selapis membran dan biasanya mengandung
matriks dengan granula halus
Ribosom
Ribosom ialah organel kecil dan padat dalam selyang
berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
Di dalam sel, ribosom tersuspensi di dalam sitosol atau terikat pada retikulum endoplasma
kasar, atau pada membran inti sel.
Kompleks
golgi
Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom. Struktur badan Golgi
berupa berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang menjadi serangkaian
pembuluh yang sangat kecil di ujungnya. Badan golgi dibangun oleh membran yang
berbentuk tubulus dan juga vesikula.
Retikulum
Endoplasma Kasar
adalah untuk mengisolir dan membawa
protein tersebut ke bagian-bagian sel lainnya. Kebanyakan protein tersebut
tidak diperlukan sel dalam jumlah banyak dan biasanya akan dikeluarkan dari
sel. Contoh protein tersebut adalah enzim dan hormon.
Retikulum
Endoplasma Halus
atau Smooth Endoplasmic Reticulum.
Kegunaannya adalah untuk membentuk lemak dan steroid. Sel-sel yang sebagian
besar terdiri dari Retikulum Endoplasma Halus terdapat di beberapa organ
seperti hati.Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung
berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma
bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan
labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma melipiti
separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik.
Nukleus
Nukleus memiliki membran yang
menyelubunginya yang disebut membran atau selubung inti. Membran ini memisahkan
isi nukleus dengan sitoplasma. Membran atau selubung
inti merupakan membran ganda. Kedua selubung ini masing-masing merupakan
bilayer lipid dengan protein yang terkait. Membran ini dilubangi oleh beberapa
pori yang berdiameter sekitar 100 nm. Pada bibir setiap pori membran dalam dan
membran luar selubung nukleus menyatu. Pori-pori ini memungkinkan hubungan
antara nukleoplasma (cairan inti) dengan sitoplasma (cairan sel). Selain pori, sisi
dalam selubung ini dilapisi lamina nukleus dengan susunan mirip jaring yang
terdiri dari filamen protein yang mempertahankan bentuk nukleus.Di dalam nukleus
terdapat:
(1). Nukleolus (anak inti), berfungsi mensintesis
berbagai macam molekul RNA (asam ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan
ribosom. Molekul RNA yang disintesis dilewatkan melalui pori nukleus ke
sitoplasma, kemudian semuanya bergabung membentuk ribosom. Nukleolus berentuk
seperti bola, dan memalui mikroskop elektron nukleolus ini tampak sebagai suatu
massa yang terdiri dari butiran dan serabut berwarna pekat yang menempel pada
bagian kromatin.
(2). Nukleoplasma (cairan inti) merupakan zat yang
tersusun dari protein.
(3). Butiran kromatin, yang terdapat di dalam
nukleoplasma. Tampak jelas pada saat sel tidak membelah. Pada saat sel membelah
butiran kromatin menebal menjadi struktur seperti benang yang disebut kromosom.
Kromosom mengandung DNA (asam dioksiribonukleat) yang berfungsi menyampaikan
informasi genetik melalui sintesis protein.Secara umum, Nukleus bertugas
mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma. DNA yang terdapat di dalam
kromosom merupakan cetak biru bagi pembentukan berbagai protein (terutama
enzim). Enzim diperlukan dalam menjalankan berbagai fungsi di sitoplasma.
Membran sel
Membran sel
merupakan pembatas antara bagian dalam sel dengan lingkungan luarnya.
Fungsinya antara lain melindungi isi sel, pengatur keluar-masuknya
molekul-molekul, dan juga reseptor rangsangan dari luar. Bagian khusus
membran sel yang berfungsi sebagai reseptor adalah glikoprotein.
Glikoprotein merupakan bagian membran sel yang tersusun atas karbohidrat dan
protein
Mikrotubulus
Mikrotubulus adalah batang
berongga berfungsi terutama untuk membantu mendukung dan membentuk sel dan
sebagai “rute” sepanjang yang organel bisa bergerak. Mikrotubulus biasanya
ditemukan di semua sel eukariotik. Mikrotubulus adalah rantai-rantai protein
yang membentuk spiral. Spiral ini membentuk tabung berlubang yang panjangnya
mencapai 2,5 mm dengan diameter 25 nm. Mikrotubulus tersusun atas protein yang
dikenal sebagai tubulin. Mikrotubulus merupakan penyusun sitoskeleton yang
terbesar.
KESIMPULAN
setelah
kami melakukan pengamatan kami dapat menyimpulkan bahwa Sel epidermis bawang
merah yang sudah kami teliti mempunyai bentuk yang rapi kotak-kotak, meskipun
tidak kotak sempurna. Ini dikarenakan bawang merah adalah tumbuhan. Mengapa
demikian karena sel tumbuhan meiliki dinding sel di luar membrannya. Sehingga
terlihat rapi saat kita melihat melalui mikroskop. Warna dari sel epidermis
bawang merah tersebut berwarna keungu-unguan karena mengandung kloroplas meski
tak selalu mengandung klorofil. Pada sel epidermis bawang merah ada beberapa
organel yang dapat diamati. Dinding sel. Kloroplas. Protoplasma. Sedangkan pada sel hewan bentuknya
yang tidak teratur dan dapat berubah karna tidak memiliki dinding sel yang
melindunginya seperti pada sel tumbuhan
Daftar Pustaka
Intan pariwara
BIOLOGI untuk sma/ma kelas XI Semester I
0 komentar:
Posting Komentar