Cinta Itu, Kamu
(Moammar Emka)
Kepada kamu, cinta itu... Ingin
kuawalkan, dan kuakhirkan
v Cinta Secukupnya
Aku tak pernah berpikir mencintaimu, walaupun Cuma sekejap..
Tapi yang terjadi tak ubahnya alur nasib yang erbalik. Aku mencintaimu sejak
pertama, saat lembut sapamu terucap dengan mata yang lugu menggugat.
Kuasamu atas hatiku merambah belantara rindu yang tak
putus-putus menciumi titik pengakhirannya. Merunduk malu dalam hasrat yang
bergegas tulus untuk mencintaimu selamanya. Hanya padamu, kucari segala muara
untuk bahagia yang kucercap di bibir yang tak lagi punya kata untuk memuji dan
berjanji, aku cinta ternyata !
Aku tak pernah bisa marah, karena kau adalah anugrah
terindah yang mendekap barisan hariku penuh bahgia tumpah ruah sepotong
senyuman yang kau titipkan pada arakan senja, menghapus kesalku jadi tawa
merekah. Dan rinduku tiba-tiba dipenuhi keindhan yang berlimpah
v Jiwa-Jiwa Yang Patah
Detik yang kuratapi menjepit segala ruang yang kusinggahi.
Beribu catatan tentang cinta dan penantian yang kualamatkan untuk satu nama,
telah sampai pada titik penghabisan. Tak ada lagi celah untuk pengecualian... segala
dalil untuk membuatku kembali menghunus damba, kuingkari dengan membiarkan
kecewa dan laraku mengendap dalam emosi yang membara. Membunuh rindu untuk
bangkit lagi. Menenggelamkan janji setia pada altar tak berpenghuni... yang
kulihat hanya bayangan kesepian mencekik, menggulum warasku, tak tersisa yang
kudekap hanya kesendirian di atas jejek kenangan menyakitkan... Kemana akan
kubawa duka yang bertahtaini ?, Berlindung tak ada payung yang membentang,
menagis tak ada sandaran, Lembap udara yang berembus, mengundang debu merangkul
nelangsaku. Memungut serpihan cinta yang menghilang ditelan senja kala. Masih
adakah sejumput bahagia menjelma ?, aku masih saja mengasah mimpi menjadi
nyata.
v Kepada kamu cinta itu
Kepadamu cinta itu, kuyakinkan pasti, jika itu jawaban yang
ingin kusampaikan untuk cerita indahmu, hari ini esok dan nanti... seperti
harapanku yang ingin tenggelam dalam magismu di senja yang mungkin mengatup.
Merebahkan emosi dalam tatap ceria yang terpendar dari indah dua bola matamu.
Betapa dahaga ingin kuletupkan sejuta puisi keindahan untuk setiap inci
kenangan yang telah tercipta detik itu merengkuhku di timang mentari yang mulai
menguning, dan luluh dalam dahaga rindu yang meletup bisu. Hadirmu yang selalu
membuatku bahagia..
Dan maafkan jika aku tak mampu lagi menyembunyikan perasaan
ini. Maafkan jika aku selalu ingin menyemayamkan wajahmu dalam asa yang tak
henti membasuh sepiku. Maafkan jika aku selalu menyulam benang rindu di setiap
jejak pijak. Maafkan jika aku tak mampu menahan rindu yang bergejolak hingga
mata ini enggan terlelap sampai bisa kubingkai indah matamu dalam mimpiku.
Maafkan lah aku...
v Kepadamu curahan hatiku berpijak
Tuhan aku selalu ingin
menghabiskan setiap detik bersamanya. Kata kata ini yang selalu terlontar
dari hatiku yang tak bisa ku hindari. Siapalagi kalau bukan engkau, yang di
mataku tak pernah basi. Seperti pagi yang selalu memberikan benderang untuk
bumi, setelah malam membabu buta menenggalamkannya dalam gelap. Setelah semua
makin jelas di mataku, aku juga belum beranjak pergi. Apakah ini kebodohan?
Barangkali, iya. Tapi peduli apa? Bisa mencintaimu sudah cukup bagiku, kalaupun
penantianku harus terlunta-unta, dan akhirnya tak juga menemui titik muaranya,
biarlah itu aku anggap sebagai batu ujian yang harus aku lewati, tak penting
apakah aku lulus atau diam di tempat. Yang pasti aku telah melakukan apa yang
seharusnya, bukan apa yang aku reka-reka. Mungkin aku ini bodoh, menunggu cinta
semu dengan damba seribu dan dibalut kesendirian. Setiap waktu yang berlalu adalah
bait-bait kesendirian dan penantian yang terus melilit.
v Kata-Kata Cinta Dalam Dua Tanda
Aku adalah kenang-kunang, dalam gelap aku terang, dalam
gelap aku indah. Aku hanyalah kunang-kunang dan engkau hanyalah senja, saat
gelap kita berbagi, saat gelap kita abadi.
Apa yang kita ingat dari kenangan-kenangan yang terekam oleh
kita?. Nama tempat, nama permainan, nama teman atau kejadian, adalah hal-hal
yang mungkin lambat laun akan terlupa tapi tidak dengan rasa.
Cinta yang sejati, cinta yang ketika kira sudah pergi,
ternyata Cuma bersembunyi menunggu untuk kembali lagi. Cinta yang ternyata
tidak buta karena dia selamanya akan menuntun aku, menuntun kamu, menuntun kita
Menjamu pagi, tanpamu seperti biasa, kangen pun hadir
sebagai tamu tanpa jemu. Sedang apa kamu??
Sekiranya cinta melukis bahagiamu malam ini aku inginkan ia
setia mendampingimu di setiap jejakmu menjagamu dari setiap luka yang coba
mengecupmu.. semoga cinta selalu ada untukmu, secukupnya tak kurang tak lebih. Semoga
senyummu mendakwah indah tidurmu...
Bagiku kau adalah sebuah kejutan yan selalu menghadirkan
getar baru.. kapan pun itu
Inginku Cuma satu : menjadikanmu yang terindah meski hatimu
belum juga terjamah.
Lebih baik diam mencumbu kesendirian, daripada sapa dan
rinduku tak menjemput nyata di ujung penantian.
Kenapa mesti ada rindu di setiap kali kita berjarak
membuatku linglung dalam gerak, bersimbah gelisah yang mengurai binar wajahmu. Aku
hanya ingin di dekatmu detik ini
Aku mulai terbiasa denganmu, sebaris hari yang berlalu
begitu bermakna, memintal rasa nyaman yang setia menggelitik tindu tanpa
enggan.
Hanya sampai detik ini aku bertahan. Tak kuasa kemenepikan
rindu ini. Makin kutahan, ia makin bertahta di atas singgasana hati. Biarlah aku
menikmati ini
0 komentar:
Posting Komentar