Titrasi Asam Lemah dan Basa Kuat
Tujuan
:
Melakukan titrasi asam basa untuk menentukan
konsentrasi dan kadar suatu larutan beserta grafiknya
Landasan
Teori :
Titrasi adalah penambahan larutan baku (larutanyang
telah diketahui dengan tepat konsentrasinya) ke dalam larutan lain
denganbantuan indikator sampai tercapai titik ekuivalen. Titrasi dihentikan
tepat padasaat indikator menunjukkan perubahan warna. Saat perubahan warna
indikatordisebut titik akhir titrasi
perubahan pH pada reaksi asam–basa. Suatu asam yang
mempunyai pH kurang dari 7 jika ditambah basa yang pH–nya lebih dari 7, maka pH
asam akan naik, sebaliknya suatu basa jika ditambah asam, maka pH basa akan
turun. Apabila penambahan zat dilakukan tetes demi tetes kemudian dihitung
pH–nya akan diperoleh kurva titrasi, yaitu grafik yang menyatakan pH dan jumlah
larutan standar yang ditambah.
Alat
dan Bahan :
1
|
Buret
|
50
ml
|
2
|
Corong
|
|
3
|
Pipet
volume
|
10
ml
|
4
|
Erlanyer
|
250
ml
|
5
|
Gelas
kimia
|
250
ml
|
6
|
Larutan
NaOH
|
50
ml
|
7
|
Larutan
CH3COOH
|
50
ml
|
8
|
Ndikator
fenolftalein
|
|
9
|
Labu
ukur
|
250
ml
|
Cara
Kerja
1.
Bersihkan buret dan bilas dengan larutan
NAOH sebanyak 3 kali
2.
Masukkan larutan NaAOH kedalam Buret
menggunakan corong sampai volume melebihi skala nol buret. Atur volume pada
larutan NAOH pada buret tepat skla nol.
3.
Ambil 20 ml larutan cuka menggunakan pipet
volume dan masukkan ke dalam labu ukur 250 ml, kemudian encerkan ! ambil
larutan cuka encer 10 ml dan masukkan kedalam erlenmeyer
4.
Tambahkan 3 tetes indikator fenolftalein
5.
Lakukan titrasi dengan menetesi NAOH dari
buret secara perlahan sampai larutan berubah warna menjadi merah
6.
Ukur pH
titrasi setiap 1 ml NAOH menggunakan pH-meter atau kertas indikator
universal !
7.
Hentikan titirasi dan catat larutan volume
larutan NAOH dalam buret
8.
Hitung selisih bolume semula dengan volume
akhir larutan NAOH dalam buret
9.
Ulagi percobaan sekali lagi
10. Hitung
konsentrasi larutan CH3COOHA dengan rumus
N1.V1 = N2.V2
Data
Hail Pengamatan
Volume CH3COOH
|
Volume NaOH
|
pH Campuran
|
20 ml
|
13 ml
|
9
|
Pembahasan
Titrasi adalah penambahan larutan baku (larutanyang
telah diketahui dengan tepat konsentrasinya) ke dalam larutan lain dengan bantuan
indikator sampai tercapai titik ekuivalen. Titrasi dihentikan tepat pada saat
indikator menunjukkan perubahan warna. Saat perubahan warna indikator disebut
titik akhir titrasi
Titrasi juga merupah metode yang digunakan untuk
menentukan banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yang telah di ketehui
agar tepat habis bereaksi dengan sejumlah larutan yang dianalisis. Titasi asam-basa
merupakan suatu cara yang cukup teliti untuk menentukan konsentrasi suatu asam
maupun basa
Pada percobaan saya dan Rio Rajamia, volume CH3COOH 20
ml di campurkan dengan NaOH yang di masukkan ke dalam buret hingga volumenya berada di skala nol, larutan
CH3COOH 20 ml yang konsentrasinya belum di ketahui itu di masukkan kedalam
erlenmeyerdan di teteskan 3 indikator fenolftalein lalu di teteskan larutan
NaOH dari buret sedikit demi sedikit hingga warnanya berubah menjadi Merah
Muda. Dan di ukur menggunakan indikator universal yang menghasilakan pH 9 ,
jadi pH campuran antara CH3COOH dan NaOH adalah 9
Lalu kami membandingkan menggunakan rumus apakah sama
pH pada perhitungan dengan percobaan
Menggunakan perhitungan
M1NaOH
= 13 ml
V1 NaOH
= 0,1 M
M2 CH3COOH = ?
V2 CH3COOH
= 20 ml
M1 V1 = M2 V2
Jadi M2 = M1.V1/ V2
= 13ml . 0,1M / 20 ml
=
0,065
Jadi konsentrasi dari CH3COOH adalah 0,065
Setelah
kita mendapatkan konsentrasi dari CH3COOH, hitung mol masing masing larutan
Dengan
rumus Mol = M X V
Mol NaOH =
13 ml . 0,1 M
=
1,3
mmol
Mol
CH3COOH = 20 ml . 0,065M
= 1,3
mmol
Setelah
kita mendapatkan masing masing mol maka kita reaksikan
NaOH (aq) + CH3COOH (aq) - - - - > NaCH3COO (aq) + H20 (l)
M 1,3 1,3 -
R 1,3 1,3 1,3 1,3
A - - 1,3 1,3
Dari
reaksi ni garam dari basa kuat dan asam lemah terbentuk dan memberikan sisa
yaitu 1,3
NaCH3COO
- - - > Na+ + CH3COO-
1,3 1,3 1,3
CH3COO-
= mol / V total = 1,3 / 33 =
0,039
Setelah
kita mendapatkan konsentrasi dari CH3COO kita dapat masukkan kedalam rumus
hidrolisis basa dengan harga ka 1 X 10-5
[OH-]
= akar KW / KA .x M(CH3COO)
= akar 1x10^-14 / 1x10^-5 X 0,039
= 6,2 X 10-6
POH = 6-
log 6,2
pH =
14-(6-log6,2)
=8,79 di genapkan menjadi 9
pH saat
melakukan percobaan adalah 9 dan saat hitung menggunakan rumus menghasilkan
8,79 yang di genapkan menjadi 9 jadi pH campuran antara CH3COOH Ddan NaOH
adalah 9
Kesimpulan
·
Suatu asam yang mempunyai pH kurang dari 7
jika ditambah basa yang pH–nya lebih dari 7, maka pH asam akan naik, sebaliknya
suatu basa jika ditambah asam, maka pH basa akan turun
·
Titrasi dihentikan tepat pada saat
indikator menunjukkan perubahan warna. Saat perubahan warna indikator disebut
titik akhir titrasi
·
Antara pH campuran saat percobaan dan di
tes dengan indikator menunjukkan pH 9 dan saat di hitung menggunakan rumus juga
menghasilkan 9
Saran
Sebelum memulai percobaan baiknya berdoa agar jalan
kegiatan dapat berjalan dengan lancar, gunakan lah baju lap dan berhati hati
saat melakukan percobaan ingat tata cara kerja di laboratorium. Serta dengarkan
intruksi dari guru pembimbing agar tidak terjadi kesalahan.
Sumber
Kimia michel purba untuk kelas XI semester 2b
LKS kimia untuk kelas XI semester 2 intan pariwara
http://iissuryani1993.blogspot.com/2012/08/laporan-pratikum-kimia.html
Nama Mita
Malinda
Kelas
XI-IPA 2
1 komentar:
good
Posting Komentar