Rabu, 03 April 2013

Spermatophyta (Biologi)



Tentang Spermatophyta
ž Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) merupakan tumbuhan Traheophyta yang telah maju tingkatannya dan memiliki alat perkawinan jelas (Phanerogamae).
Ciri-ciri spermatophyte
ž Alat perkawinannya yaitu bunga, terlihat jelas.
ž Alat kelamin jantan dan betina terpisah.
ž Menghasilkan biji yang di dalamnya terdapat embrio.
ž Memiliki organ akar, batang, dan daun sejati.
ž Sporofitnya merupakan tumbuhan utama sedangkan gametofitnya mengalami reduksi.
ž Kandung lembaganya terlindung di dalam ovula (bakal biji) yang setelah pembuahan akan berkembang menjadi biji.
Klasifikasi Spermatophyta
ž Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka), jika bakal bijinya tidak berada dalam daun buah, tetapi menempel pada daun buah dan terlihat dari luar.
ž Angiospermae (tumbuhan biji tertutup), jika bakal bijinya berada dalam daun buah, sehingga tidak dapat dilihat dari luar.
Ciri-ciri morfologi Gymnospermae
ž Berakar tunggang.
ž Daun sempit, tebal, dan kaku.
ž Dapat disejajarkan dengan paku heterospor.
ž Bijinya terdapat dalam daun buah (makrosporofil), serbuk sari terdapat dalam mikrosporofil.
ž Daun buah dan badan penghasil serbuk sari terpisah (strobilus).
Ciri-ciri anatomi gymnospermae
ž Batang dan akar berkambium, sehingga dapat mengadakan pertumbuhan membesar (pertumbuhan sekunder).
ž Akar berkaliptra dengan batas antara ujung akar dan kaliptra tidak jelas.
ž Baik batang tua maupun batang tua tidak mempunyai floeterma (sarung tepung) yaitu endodermis yang mengandung zat tepung.
ž Pada akar dan batang, jaringan vaskular berupa sel-sel panjang yang disebut trakeid.
ž Berkas pembuluh batang tersusun melingkar dan terbuka.
Reproduksi gymnospermae
ž Pembuahan pada Gymnospermae hanya menghasilkan embrio sehingga disebut pembuahan tunggal.
ž Gymnospermae adalah tanaman heterospor, artinya mempunyai dua macam spora yaitu mikrospora dan megaspora yang akan tumbuh menjadi gametofit. Mikrospora (serbuk sari) tumbuh menjadi gametofit jantan, sedang megaspora tumbuh menjadi gametofit betina. Kedua spora tersebut dihasilkan di dalam strobilus. Mikrospora dan megaspora bersifat haploid karena merupakan hasil pembelahan meiosis sel induk spora yang diploid.
Jalan reproduksi gymnospermae
ž Mikrospora (serbuk sari) yang sampai di ruang tetes penyerbukan terdiri dari 2 sel yaitu sel generatif dan vegetatif. Serbuk sari akan masuk ke dalam ruang serbuk sari (ruang bakal biji melalui mikrofil. Di dalam ruang serbuk sari, serbuk sari tumbuh membentuk buluh serbuk sari yang akan menembus bakal biji. Pembuahan terjadi kurang lebih satu tahun setelah penyerbukan. Selama belum pembuahan sel induk megaspora dalam nusleus melakukan meiosis menghasilkan 4 sel haploid. Satu sel tetap sebagai megaspora, yang kemudian membelah berkali-kali membentuk gametofit betina. Sementara 3 sel haploid sisanya berkembang menjadi 2 arkegonium yang masing-masing berisi ovum. Saat inilah ovum siap dibuahi.
Jalan reproduksi gymnospermae
ž Saat pembuahan, buluh serbuk sari menuju ke ruang arkegonium. Bersamaan dengan itu sel generatif membelah menjadi dua sel yaitu sel dinding (diskalator) dan sel spermatogen (calon spermatozoid). Sel spermatogen kemudian membelah lagi membentuk dua spermatozoid yang berambut getar.
ž Sampai di ruang arkegonium sel vegetatif lenyap dan spermatozoid dilepaskan ke dalam ruang arkegonium yang berisi cairan sehingga spermatozoid dapat berenang-renang di dalamnya. Selanjutnya terjadi peleburan antara ovum dengan spermatozoid yang menghasilkan zigot yang bersifat diploid.
Klasifikasi gymnospermae
ž Kelas Ginkgoinae, misalnya Ginkgo biloba.
ž Kelas Coniferinae, misalnya Agathis alba.
ž Kelas Cycadinae, misalnya Cycas rumphii.
ž Kelas Gnetinae, misalnya Gnetum gnemon.
Ciri-ciri morfologi angiospermae
ž Telah memiliki bunga sejati artinya sudah mempinyai bagian-bagian bunga sehingga merupakan tumbuhan berbunga (Anthophyta).
ž Bentuk daun pipih, lebar dengan susunan tulang daun bervariasi.
ž Bakal biji tidak terlihat, terlindung oleh daun buah atau putik.
ž Berakar tunggang atau serabut.
Ciri-ciri anatomi angiospermae
ž Akar dan batang berkambium.
ž Berkas pengangkut tipe kolateral (xilem di sebelah dalam, floem di sebelah luar).
ž Batang memiliki floeterma (sarung tepung).
Reproduksi angiospermae
·        PEMBENTUKAN: Serbuk Sari, Bagian Athera (Kepala Sari), Fungsi Pembentukan gamet jantan
·        PEMBENTUKAN: Serbuk Sari, Bagian Filamen (Tangkai Sari), Fungsi Tempat menopang kepala sari
·        PEMBENTUKAN Putik, Bagian Stigma (Kepala Putik), Fungsi Tempat melekatnya serbuk sari.
·        PEMBENTUKAN Putik, Bagian Stilus (Tangkai Putik),  Fungsi Tempat lewatnya buluh serbuk sari
·        PEMBENTUKAN Putik, Bagian Ovarium, Fungsi Pembentukan gamet betina
Jalan Reproduksi angiospermae
ž Pembuahan: diawali dengan penyerbukan yaitu jatuhnya serbuk sari di kepala putik. Serbuk sari yang jatuh di kepala putik akan tumbuh membentuk buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari akan bergerak secara khemotropi ke ruang bakal biji. Di ruang bakal biji, inti serbuk sari membelah dua yaitu inti vegetatif sebagai penunjuk jalan menuju mikrofil dan inti generatif yang akan membelah lagi menjadi dua spermatozoid. Setelah buluh serbuk sari berada di mikrofil, inti vegetatif lenyap, inti sperma pertama membuahi ovum membentuk zigot (2n) dan inti sperma kedua membuahi inti kandung lembaga (2n) membentuk endosperm (daging biji) yang bersifat triploid. Karena pembuahannya menghasilkan embrio (lembaga) dan endosperm (kandung lembaga), sehingga pembuahan pada Angiospermae disebut pembuahan ganda.
Klasifikasi angiospermae
ž Kelas Dikotil (Dikotiledon), memiliki dua kotiledon atau daun lembaga/keping biji.
ž Kelas Monokotil (Monokotiledon), memiliki satu kotiledon atau daun lembaga/keping biji.
Monokotil
Monokotil terdiri atas beberapa ordo:
ž Poales.
ž Cyperales.
ž Zingiberales.
ž Liliales (Liliflorae).
ž Bromeliales.
ž Orchidales.
ž Aracales.
ž  Pandanales.
Peranan Spermatophyte
ž Kayu dapat digunakan untuk bahan bangunan dan perabotan.
ž Pohon-pohon sebagai penyimpan air, sumber oksigen, dan peneduh.
ž Sayur-sayuran merupakan sumber vitamin dan protein.
ž Padi, jagung, gandum, sagu sebagai makanan pokok.
ž Kapas dan rami sebagai bahan pakaian/sandang.
ž Macam-macam bunga untuk keindahan dan bahan kosmetik.
ž Mahkota dewa, kumis kucing, mengkudu, ada untuk bahan obat-obatan.

0 komentar:

Posting Komentar