Sabtu, 07 Juni 2014

Percobaan titrasi asam lemah dan basa kuat

Titrasi Asam Lemah dan Basa Kuat
Tujuan :
Melakukan titrasi asam basa untuk menentukan konsentrasi dan kadar suatu larutan beserta grafiknya
Landasan Teori :
Titrasi adalah penambahan larutan baku (larutanyang telah diketahui dengan tepat konsentrasinya) ke dalam larutan lain denganbantuan indikator sampai tercapai titik ekuivalen. Titrasi dihentikan tepat padasaat indikator menunjukkan perubahan warna. Saat perubahan warna indikatordisebut titik akhir titrasi
perubahan pH pada reaksi asam–basa. Suatu asam yang mempunyai pH kurang dari 7 jika ditambah basa yang pH–nya lebih dari 7, maka pH asam akan naik, sebaliknya suatu basa jika ditambah asam, maka pH basa akan turun. Apabila penambahan zat dilakukan tetes demi tetes kemudian dihitung pH–nya akan diperoleh kurva titrasi, yaitu grafik yang menyatakan pH dan jumlah larutan standar yang ditambah.

Alat dan Bahan :
1
Buret
50 ml
2
Corong

3
Pipet volume
10 ml
4
Erlanyer
250 ml
5
Gelas kimia
250 ml
6
Larutan NaOH
50 ml
7
Larutan CH3COOH
50 ml
8
Ndikator fenolftalein

9
Labu ukur
250 ml




Cara Kerja
1.       Bersihkan buret dan bilas dengan larutan NAOH sebanyak 3 kali
2.       Masukkan larutan NaAOH kedalam Buret menggunakan corong sampai volume melebihi skala nol buret. Atur volume pada larutan NAOH pada buret tepat skla nol.
3.       Ambil 20 ml larutan cuka menggunakan pipet volume dan masukkan ke dalam labu ukur 250 ml, kemudian encerkan ! ambil larutan cuka encer 10 ml dan masukkan kedalam erlenmeyer
4.       Tambahkan 3 tetes indikator fenolftalein
5.       Lakukan titrasi dengan menetesi NAOH dari buret secara perlahan sampai larutan berubah warna menjadi merah
6.       Ukur pH  titrasi setiap 1 ml NAOH menggunakan pH-meter atau kertas indikator universal !
7.       Hentikan titirasi dan catat larutan volume larutan NAOH dalam buret
8.       Hitung selisih bolume semula dengan volume akhir larutan NAOH dalam buret
9.       Ulagi percobaan sekali lagi
10.  Hitung konsentrasi larutan CH3COOHA dengan rumus    N1.V1 = N2.V2
Data Hail Pengamatan
Volume CH3COOH
Volume NaOH
pH Campuran
20 ml
13 ml
9

Pembahasan
Titrasi adalah penambahan larutan baku (larutanyang telah diketahui dengan tepat konsentrasinya) ke dalam larutan lain dengan bantuan indikator sampai tercapai titik ekuivalen. Titrasi dihentikan tepat pada saat indikator menunjukkan perubahan warna. Saat perubahan warna indikator disebut titik akhir titrasi
Titrasi juga merupah metode yang digunakan untuk menentukan banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yang telah di ketehui agar tepat habis bereaksi dengan sejumlah larutan yang dianalisis. Titasi asam-basa merupakan suatu cara yang cukup teliti untuk menentukan konsentrasi suatu asam maupun basa
Pada percobaan saya dan Rio Rajamia, volume CH3COOH 20 ml di campurkan dengan NaOH yang di masukkan ke dalam buret  hingga volumenya berada di skala nol, larutan CH3COOH 20 ml yang konsentrasinya belum di ketahui itu di masukkan kedalam erlenmeyerdan di teteskan 3 indikator fenolftalein lalu di teteskan larutan NaOH dari buret sedikit demi sedikit hingga warnanya berubah menjadi Merah Muda. Dan di ukur menggunakan indikator universal yang menghasilakan pH 9 , jadi pH campuran antara CH3COOH dan NaOH adalah 9
Lalu kami membandingkan menggunakan rumus apakah sama pH pada perhitungan dengan percobaan
Menggunakan perhitungan
M1NaOH      = 13 ml
V1 NaOH          = 0,1 M
M2 CH3COOH = ?
V2 CH3COOH    = 20 ml
M1 V1 = M2 V2

Jadi M2     =   M1.V1/ V2

                  =   13ml . 0,1M / 20 ml

                 =  0,065
Jadi konsentrasi dari CH3COOH adalah 0,065
Setelah kita mendapatkan konsentrasi dari CH3COOH, hitung mol masing masing larutan
Dengan rumus   Mol = M X V
Mol NaOH           = 13 ml . 0,1 M
                    = 1,3 mmol
Mol CH3COOH  = 20 ml . 0,065M
                   = 1,3 mmol
Setelah kita mendapatkan masing masing mol maka kita reaksikan
      NaOH (aq) + CH3COOH (aq)  - - - - > NaCH3COO (aq) + H20 (l)
M    1,3                 1,3                         -       
R     1,3                 1,3                         1,3                         1,3
A   -            -                                     1,3                         1,3
Dari reaksi ni garam dari basa kuat dan asam lemah terbentuk dan memberikan sisa yaitu 1,3
NaCH3COO - - -  > Na+ + CH3COO-
1,3                            1,3      1,3
CH3COO- =  mol / V total          =  1,3 / 33          = 0,039
Setelah kita mendapatkan konsentrasi dari CH3COO kita dapat masukkan kedalam rumus hidrolisis basa dengan harga ka 1 X 10-5
[OH-] =  akar KW / KA .x M(CH3COO)
         = akar 1x10^-14 / 1x10^-5 X 0,039
         = 6,2 X 10-6
POH = 6- log 6,2
pH = 14-(6-log6,2)
      =8,79 di genapkan menjadi 9
pH saat melakukan percobaan adalah 9 dan saat hitung menggunakan rumus menghasilkan 8,79 yang di genapkan menjadi 9 jadi pH campuran antara CH3COOH Ddan NaOH adalah 9
 
Kesimpulan
·        Suatu asam yang mempunyai pH kurang dari 7 jika ditambah basa yang pH–nya lebih dari 7, maka pH asam akan naik, sebaliknya suatu basa jika ditambah asam, maka pH basa akan turun
·        Titrasi dihentikan tepat pada saat indikator menunjukkan perubahan warna. Saat perubahan warna indikator disebut titik akhir titrasi
·        Antara pH campuran saat percobaan dan di tes dengan indikator menunjukkan pH 9 dan saat di hitung menggunakan rumus juga menghasilkan 9
Saran
Sebelum memulai percobaan baiknya berdoa agar jalan kegiatan dapat berjalan dengan lancar, gunakan lah baju lap dan berhati hati saat melakukan percobaan ingat tata cara kerja di laboratorium. Serta dengarkan intruksi dari guru pembimbing agar tidak terjadi kesalahan.
Sumber
Kimia michel purba untuk kelas XI semester 2b
LKS kimia untuk kelas XI semester 2 intan pariwara
http://iissuryani1993.blogspot.com/2012/08/laporan-pratikum-kimia.html



















Nama Mita Malinda

Kelas XI-IPA 2