LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA
Judul
Percobaan : Membuat
Larutan dengan Konsentrasi Tertentu.
Tujuan
Percobaan :
Membuat larutan KOH 0,5 M dengan cara
pengenceran dari larutan KOH 2 M.
Membuat 250 mL larutan NaCl 1 M dari kristal
NaCl murni.
Dasar
Teori
Campuran zat-zat yang homogeny disebut larutan, yang
memiliki komposisi merata atau serba sama diseluruh bagian volumenya. Suatu
larutan mengandung satu zat terlarut atau lebih dari satu pelarut. Zat terlarut
merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, seadangkan pelarut adalah komponen
yang terdapat dalam jumlah yang banyak (Achmad, 1996 : 1).
Jika dua zat yang berbeda dimasukkan dalam suatu wadah
ada tiga kemungkinan, yaitu bereaksi, bercampur, dan tidak bercampur. Jika bereaksi akan menghasilkan zat baru yang
sifatnya berbeda dari zat semula. Dua zat dapat bercampur bila ada interaksi
antara partikelnya. Interaksi itu ditentukan oleh wujud dan sifat zatnya. Oleh
sebab itu, campuran dapat dibagi atas gas – gas, gas – padat, cair – cair, cair – padat, dan padat – padat (Syukri, 1999 : 350)
Bila dua atau lebih zat yang
tidak bereaksi dicampur, campuran yang terjadi ada 3 kemungkinan, yaitu
campuran kasar, disperse kolid, dan larutan sejati. Dua jenis campuran yang
pertama bersifat heterogen dan dapat dipisahkan seacara mekanis. Sedang larutan
yang bersifat homogeny dan tidak dapat dipisahkan secara mekanis. Atas dasar ini campuran
larutan didefinisikan sebagai campuran homogeny antara dua zat atau lebih.
Keadaan Fisika larutan dapat berupa gas, cair, atau padat dengan perbandingan
yang berubah-ubah pada jarak yang luas (Sukardjo, 1997 : 141)
Ada dua komponen yang penting
dalam suatu larutan yaitu pelarut dan zat yang dilarutkan dalam pelarut
tersebut. Zat yang dilarutkan itu disebut zat terlarut (solute). Larutan yang
menggunakan air sebagai pelarut dinamakai larutan dalam air. Larutan yang mengandung zat
terlarut dalam jumlah yang banyak dinamakan larutan pekat. Jika jumlah zat
terlarut sedikit, larutan dinamakan cairan dengan cairan, padatan atau gas
sebagai zat yang terlarut. Larutan dapat berupa padat dan gas, karena
molekul-molekul gas berpisah jauh, molekul-molekul dalam campuran gas berbaur
secara acak, semua gas ada;ah larutan, contoh terbaik larutan adalah udara
(Karyadi, 1994 : 51)
Alat
dan Bahan
Alat
Alat
|
Jumlah
|
Gelas Beaker 100 mL
Gelas Beaker 250 mL
Pengaduk stainless
Neraca Ohaus
Pipet Tetes
Gelas Ukur 25 mL
Kaca Arloji
|
1
1
2
1
1
1
1
|
Bahan
Bahan
|
Larutan KOH 2 M
Kristal NaCl Murni
Aquades
|
Prosedur Kerja
Pengenceran larutan dari KOH 2 M menjadi 100 mL
larutan KOH 0,5 M.
Siapkan gelas beaker 100 mL, pengaduk stainless,
dan gelas ukur 25 mL.
Hitunglah berapa volume larutan KOH 2 M yang harus
diambil untuk membuat 100 mL larutan KOH 0,5 M dengan menggunakan rumus
pengenceran. (Lihat Lembar Kerja Siswa)
Ukurlah sejumlah volume KOH 2 M berdasarkan
perhitungan yang didapatkan dengan menggunakan gelas ukur.
Kemudian, masukkan larutan tersebut ke dalam gelas
beaker 100 mL dan tambahkan aquades hingga tepat 100 mL.
Pembuatan 150 mL larutan NaCl 1 M dari kristal
NaCl murni.
Hitunglah berapa massa Kristal NaCl murni yang
perlu diambil untuk membuat 150 mL larutan NaCl 1 M. (Lihat Lembar Kerja Siswa)
Timbanglah sejumlah massa kristal NaCl (sesuai
dari hasil perhitungan) menggunakan neraca ohaus.
Setelah menimbang, masukkan kristal NaCl tersebut
kedalam gelas beaker 250 mL, tambahkan sedikit aquades, kemudian aduk hingga
seluruh kristal NaCl larut.
Setelah Kristal NaCl larut, tambahkan aquades
hingga volume tepat 150 mL, kemudian aduk kembali.
Pembahasan
Larutan adalah campuran homogen (komposisinya sama), serba
sama (ukuran partikelnya), tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat
terlarut (tidak dapat dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat
terlarut), partikel-partikel penyusunnya berukuran sama (baik ion, atom, maupun
molekul) dari dua zat atau lebih. Dalam larutan fase cair, pelarutnya (solvent)
adalah cairan, dan zat yang terlarut didalamnya disebut zat terlarut (solute),
bisa berwujud padat, cair, atau gas. Dengan demikian,
larutan = pelarut (solvent) +zat terlarut (solute)
Khusus untuk
larutan cair, maka pelarutnya adalah volume terbesar.
Secara fisik campuran dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu larutan
homogen dan larutan heterogen. Larutan homogen adalah larutan yang komposisinya
begitu seragam sehingga tidak dapat lagi diamati bagian - bagian komponen penyusunnya meskipun dengan mikroskop ultra.
Sedangkan larutan heterogen adalah larutan yang jika di dalam larutan itu
terjadi penggabungan yang tidak merata antara dua zat atau lebih sehingga
perbandingan komponen yang satu dengan yang lainnya tidak sama di berbagai
bagian dan terdapat permukaan – permukaan tertentu yang masih diamati antara fase- fase yang terpisah.
Sifat - sifat fisik larutan ditentukan oleh konsentrasi dari beberapa
komponennya. Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut dalam suatu
pelarut atau larutan. Terdapat beberapa cara yang umum dipakai dalam menyatakan
konsentrasi larutan, yaitu :
Persen berat ( % ) Persen volume ( %) Persen berat per volume ( %)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kelarutan zat padat antara lain:
1. Temperatur/ Suhu 2. Pelarut 3. Ion sekutu 4. PH 5. Kompleks 6.
Konsentrasi.
Konsentrasi larutan adalah jumlah zat
terlarut yang terdapat dalam sejumlah tertentu larutan. Molaritas menyatakan konsentrasi sebagai jumlah zat mol terlarut
dalam 1 L larutan,
yang akan
mengurangi konsentrasi (molaritas) larutan tanpa mengubah jumlah zat mol total
zat terlarut yang terdapat dalam larutan.
Pengenceran pada prinsipnya hanya menambahkan pelarut saja,
sehingga jumlah mol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mol zat
terlarut sesudah pengenceran. Dengan kata lain jumlah mol zat terlarut sebelum
pengenceran sama dengan jumlah mol zat terlarut sesudah pengenceran atau jumlah
gr zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah gr zat terlarut sesudah
pengenceran. Rumus yang digunakan untuk pengenceran itu sendiri adalah
M1V1 = M2V2
M1 = Molaritas larutan sebelum pelarutan
V1 = Volume larutan sebelum pelarutan
M2 = Molaritas larutan sesudah pelarutan
V2 = Volume Molaritas larutan sesudah pelarutan
Pada praktikum
kali ini pembuatan larutan KOH dengan tekhnik pengenceran yaitu dengan cara kita ambil 100 mL larutan KOH 2 M dengan pipet gondok
lalu dimasukan kedalam labu ukur 100 mL. Setelah itu, ditambahkan akuades
hingga tanda batas. Dan pembuatan larutan NaCl yang di lakukan dengan cara kita
ambil 150 mL larutan NaCl 2 M dengan pipet gondok lalu dimasukan kedalam labu
ukur 100 mL. Setelah itu, ditambahkan akuades hingga tanda batas.
Pada pengenceran larutan KOH 2M menjadi 100mL larutan
KOH 0.5M. yang di hitung menggunakan rumus
maka di dapatkan
volume yang di ambil untuk diencerkan sebesar 25mL sedangkan pada massa kristal
NaCl untuk membuat 150mL larutan NaCl 1M yang Volumenya 150mL massanya 1M dan
Ar Na = 23
g mol-1; Cl = 35,5 g mol-1 maka
Molnya dapat di hitung menggunakan rumus
Yang menghasilkan
0.15. Pada massa kristal NaCl murni yang akan di timbang untuk membuat 150mL
Larutan NaCl 1M adalah 8,775 gram.
Dalam pelarut NaCl didalam pelarut air terjadi interaksi ion
dipole antara senyawa ion dengan molekul air. Molekul air bersifat polar dengan
muatan negatif lebih terpusat pada atom oksigen. Pada proses pelarutan NaCl
kutub negatif akan mengapung Na+ yangbermuatan
positif dan hidrogen mengapung atom Cl – yang
bermuatan negatif. Jika interaksi ion dipole lebih besar dari gaya tarik antara
ion dan gaya antar molekul air maka proses pelarutan akan
berlangsung. Dalam hal ini akan terbentuk ion
tersolvasi dari senyawa NaCl yaitu Na+ dan Cl – .
Membuat larutan pekat yaitu larutan KOH 0.5 M dan larutan
NaCl 1M buatlah
1000 mL larutan HNO3 2 M, dengan
kadar 65 % massa jenis larutan 132 g/L. (Ar H=1 g/mol; N=14 g/mol; O=15
g/mol). Maka volume dan massa dari larutan larutan HNO3 adalah
dan
Menggunakan
rumus
Untuk menghitung
massanya dan untuk menghitung volumenya
Dari hasil perhitungan HNO3 massa
diperoleh dengan konsentrasi 2M
adalah 13,6 gram.
Pada konsentrasi NaCl 2M pada
150mL deperoleh massa 8,775
gram sedangkan pada konsentrasi KOH 2M diperoleh Volume sebesar 25mL.dan pada HNO3 pada konsentrasi 2M diperoleh
Volume sebesar146,8531468mL. Berdasarkan
hasil
perhitungan massa dan volume yang
didapatkan dapat disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi suatu larutan maka
semakin besar pula massa serta volume yang
diperlukan untuk membuat
larutan tersebut, sehingga perhitungan massa dan volume
sangat diperlukan sebelum membuat larutan dengan konsentrasi tertentu.
Jawaban
Pertanyaan
Menghitung volume larutan KOH 2 M yang akan
diambil untuk membuat 100 mL larutan KOH 0,5 M.
Diketahui : V2 = 100 mL
M1 = 2 M
M2 = 0,5 M
Ditanya :
V1 = ?
Penyelesaian
:
V1.M1
= V2.M2
Maka
volume larutan KOH yang harus diambil untuk diencerkan menjadi 100 mL larutan
KOH 0,5 M adalah 25 mL.
Menghitung massa krital NaCl murni yang harus
diambil untuk membuat 150 mL larutan NaCl 1 M.
Diketahui :
VNaCl = 150 mL
MNaCl = 1 m
Ar Na = 23 g mol-1; Cl = 35,5 g
mol-1
Ditanya :
mNaCl = ?
Penyelesaian :
Tahap
1
Hitunglah jumlah mol dalam 150 mL larutan
NaCl 1 M.
Tahap
2
Menghitung massa kristal NaCl murni yang
akan diambil.
Maka massa kristal NaCl Murni yang akan
ditimbang untuk membuat 150 mL larutan NaCl 1 M adalah 8775 gram.
Setelah anda membuat larutan KOH 0,5 M dan
larutan NaCl 1 M, bagaimana jika anda harus membuat larutan dari larutan pekat.
Misalnya saja, buatlah 1000 mL larutan HNO3 2 M, yang memiliki kadar
65%, massa jenis larutan tersebut 1,32 g/L. (Ar H=1 g/mol; N=14 g/mol; O=15
g/mol).
Diketahui :
r = 1,32 g/L
kadar =
65%
mm HNO3 = 63 g/mol
V2 HNO3 = 1000 mL
M2 HNO3 = 2 M
Ditanya :
M1 dan V1 = ?
Penyelesaian :
Tahap
1
Menghitung konsentrasi dari larutan pekat HNO3
Dengan,
M =
kemolaran
= massa jenis (densitas)
kadar =
% massa
mm = massa molar
Tahap
2
Menghitung volume larutan pekat HNO3,
yang akan diambil untuk membuat 1000 mL larutan HNO3 2 M.
V1 . M1 = V2
. M2
Tahap
3
Tuliskan prosedur kerja pembuatan larutan
1000 mL larutan HNO3 2 M!
Jawab:
Membuat 1000 mL HNO3 2 M 65%
massa jenis 1, 32 g L-1
Siapkan alat dan
bahan di atas meja
Masukkan volume
pekat larutan HNO3 2 M ke dalam labu ukur
Menghitung volume HNO3 yang
diperlukan
Kemolaran HNO3:
Volume HNO3 pekat yang
diperlukan dapat dihitung dengan menggunakan rumus pengenceran:
V1 . M1 = V2
. M2 →
V1 x
=
1000 x 2
V1
=
= 146,8531468 mL
Mengambil 147,05 mL HNO3 pekat
menggunakan pipet ukur.
Melarutkan HNO3 pekat itu
kedalam kira-kira 100 mL air dalam gelas kimia ukuran 200 mL secara hati-hati.
Setelah campuran agak dingin, pindahkan
ke dalam labu ukur ukuran 200 mL. Kemudian tambahkan aquades hingga volume
tepat 200 mL.
Kesimpulan
dan Saran
Kesimpulan
·
Larutan adalah campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat
bervariasi.
·
Konsentrasi
larutan adalah jumlah zat terlarut yang terdapat dalam sejumlah tertentu larutan.
·
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan zat padat antara lain:
·
Temperatur/ Suhu 2. Pelarut 3. Ion sekutu 4. PH 5. Kompleks 6. Konsentrasi.
·
Dalam pelarutan NaCl didalam air terjadi interaksi ion dipole antar senyawa
ion dengan molekul air. Dalam hal ini terbentuk ion
tersolvasi dari NaCl yaitu Na+ dan Cl –dalam pelarutan
NaCl didalam air tidak terjadi perubahan suhu pada larutan.
·
Hasil perhitungan massa yang diperoleh :
HNO3 massa
diperoleh dengan konsentrasi 2M
adalah 13,6 gram.
Pada konsentrasi NaCl 2M pada
150mL deperoleh massa 8,775 gram
·
Hasil perhitungan volume yang diperoleh : pada
konsentrasi KOH 2M
diperoleh Volume sebesar 25mL.dan pada HNO3 pada konsentrasi 2M diperoleh
Volume sebesar146,8531468mL.
·
Perhitungan massa dan volume sangat diperlukan sebelum membuat larutan dengan
konsentrasi tertentu.
Saran
Jika melakukan pengamatan pada suatu larutan
lakukanlah dengan teliti dalam mengamati, jangan tergesa-gesa agar tidak
terjadi kesalahan pada waktu pengukuran suhu dan dalam mengukur volume larutan harus sesuai takaran jangan
kurang atau lebih karena dapat mempengaruhi hasil reaksi yang dilakukan.
Daftar
Pustaka
Buku Kimia Paket
Nama Mita Malinda
0 komentar:
Posting Komentar