Selasa, 26 November 2013

Laporan Penentuan Golongan Darah

Penentuan Golongan Darah

Tujuan : Menentukan Golongan darah

Alat dan Bahan :
1.

  1. .    . Kaca objek dua buah
  2. .    . Kapas
  3. .    . Pengaduk berupa tusuk gigi
  4. .    . Pipet
  5.      . Serum anti A
  6.     . Serum anti B
  7.       Alkohol 70%
  8.     jarum
Cara kerja

  1. .       Ujung dibersihkan dengan kapas yang telah di basahi alkohol 70 %, jngan di usap agar tetap steril
  2. .      Jarum di bersihkan dengan kapas dan di basahi alkohol 70 %, kemudian di tusuk ke ujung jari tengah
  3. .      Pijit ujung jari agar darah mudah keluar, kemudian teteskan pada kaca objek A dan B
  4. .     Bersihkan kembali ujung jari dengan alkohol 70 %, apabila darah telah di teteskan
  5. .     Beri setetes serum anti A pada darah di kaca A dan serum B di kaca B
  6. .      Campurkan campur tetesan darah yang telah di berikan serum dan amati hasilnya
  7. .     Tentukan golongan darah berdasarkan keterangan berikut
   a). Jika darah di A menggumpal sedangkan di B tidak maka termasuk golongan darah A
   b). Jika darah di A tidak menggumpal sedangkan di B menggumpal maka termasuk golongan darah B
   c). Jika darah di A dan B menggumpal maka termasuk golongan darah AB
   d). Jika darah di A dan B tidak menggumpal maka termasuk golongan darah O

   8.  coba ulang percobaan di atas dengan melakukan pada seluruh teman anda

Pertanyaan
1.       Golongan darah mana yang paling banyak di kelas anda ?
Golongan darah yang paling banyak ya itu golongan darah A dan golongan darah O

2.    Apakah mungkin golongan darah seseorang dapat berubah ?
 Bisa, tapi sangat jarang. Golongan darah bisa berubah karena penambahan atau penekanan pada antigen (substansi yang menentukan golongan darah). Hal ini bisa disebabkan oleh infeksi, penyakit autoimmune (sistem kekebalan tubuh menyerang tubuh sendiri), malignancy (kanker). 

Golongan darah bisa juga berubah pada pasien transplantasi sumsum tulang. Transplantasi sumsum tulang biasanya dilakukan pada penderita leukimia dan beberapa penyakit lain. Misalnya orang dengan golongan darah A mendapat transplantasi sumsum dari orang golongan darah O, lama kelamaan golongan darahnya berubah menjadi O.
Semua yang ada di dunia ini memang bersifat dinamis. Senantiasa berada dalam perubahan. Demikian juga halnya dengan golongan darah. Sebuah kasus di Australia membuktikan bahwa hal itu benar adanya. Kisahnya berawal dari sebuah pasien wanita berusia 15 tahun, yang didiagnosis menderita penyakit liver. Kian hari tubuhnya kian menguning, yang menandakan semakin parahnya penyakit liver yang dideritanya. Sedangkan kita tahu bahwa liver mempunyai peranan yang penting dalam sistem metabolisme dalam tubuh kita. Jadi jika kegagalan organ liver yang diderita pasien itu dibiarkan terus terjadi, maka akan menyebabkan kematian. Tim dokter yang menangani pasien tersebut kemudian menyarankan transplantasi liver.  Maka dilakukanlah upaya pencarian donor organ liver yang sesuai.

Setelah beberapa lama, akhirnya tim dokter menemukan donor liver. Namun yang menjadi kendala, terdapat perbedaan golongan darah antara golongan darah pasien dengan donor. Pasien mempunyai golongan darah O rhesus negatif, sedangkan donor mempunyai golongan darah O rhesus positif. Terdapat perbedaan rhesus antara pasien dan donor. Padahal diketahui bahwa jika ingin melakukan transplantasi organ, hendaknya dicari yang benar-benar sesuai guna meminimalisir reaksi penolakan organ donor pada tubuh sang pasien. Namun karena tidak ada pilihan lain dan mendesaknya waktu, akhirnya transplantasi itu dilakukan juga dengan setelahnya pasien diberikan obat-obatan untuk menekan reaksi penolakan. Biasanya pasien membutuhkan waktu sekitar 5 tahun mengonsumsi obat-obatan tersebut.
Sembilan bulan setelah transplantasi tersebut dengan mengonsumsi obat-obatan tersebut setiap hari, pasien kembali sakit dan memeriksakan diri ke dokter. Namun kali ini pasien sakit bukan karena livernya, karena setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim dokter, keadaan liver sang pasien baik-baik saja. Ada hal yang mengejutkan dalam penemuan tim dokter, yaitu golongan darah pasien berubah menjadi O positif!! Tentunya hal ini sangat mengejutkan di dunia medis, sehingga tim dokter kembali melakukan pemeriksaan ulang dan pemeriksaan terhadap golongan darah orangtua pasien. Ternyata hasilnya memang benar, golongan darah pasien telah berubah.
Tim dokter kemudian melakukan pemantauan selama lima tahun. Dan setelah keadaan pasien benar-benar baik-baik saja, tim dokter kemudian baru berani menyatakan ke kalangan medis bahwa benar golongan darah seseorang dapat berubah.
Kejadian ini, bukan pertama kalinya di dunia. Bahkan di Indonesia sendiri pada tahun 2001 juga pernah terjadi perubahan golongan darah. Seorang pasien yang semula menderita penyakit anemia sehingga perlu melakukan transfusi darah, mempunyai golongan darah B. Setelah dilakukan transfusi darah, golongan darahnya berubah menjadi O. Namun kemudian pasien meninggal karena penyakitnya tersebut.
Kejadian perubahan golongan darah diduga karena terjadi perubahan dalam sumsum tulang yang memproduksi sel darah merah. Seperti halnya kasus yang terjadi pada pasien pertama, setelah menjalani transplantasi liver, tim dokter menduga sel-sel liver telah mempengaruhi sel-sel sumsum tulang dalam memproduksi sel darah merah.

Sebuah tim penelitian medis asal Universitas Harvard dan Kopenhagen, Denmark mengubah golongan darah manusia, tidak peduli apakah itu golongan darah A, B atau Ab semuanya bisa diubah menjadi golongan darah O. Menemukan dua jenis bakteri unik Elizabethkingia meningosepticum dengan Bakterioides dan mengambil enzim yang unik. Hasil eksprimen membuktikan, bahwa setelah satu jam 200 mililiter sel darah merah di luar cairan golongan darah O dimasukkan ke enzim ini, dimana hampir semua sel darah merah berubah menjadi golongan darah O.

Golongan darah O punya sebutan sebagai golongan darah serba bisa, golongan darah apapun bisa digunakan atau ditransfusi ke golongan darah O, sebab golongan darah A, B maupun AB, jika tercampur, bisa menghasilkan efek pembekuan darah/mengental atau rusak, tapi tidak demikian halnya dengan golongan darah O, karena golongan darah ditentukan oleh aglutinasi protein yang terdapat di atas permukaan eriotrosit (sel darah merah), sehingga dengan demikian, apa memungkinkan dengan menghilangkan protein aglutinasi ini, agar supaya golongan darah A, B dan AB dapat menjadi golongan darah serba bisa seperti golongan darah O, dimana sehubungan dengan hal ini, ilmuwan sudah mulai melakukan penelitian terkait pada 20 tahun silam.

Hasil penelitian yang diperoleh tim peneliti ini, dimana dalam laporan hasil penelitian mereka tersebut telah dipublikasikan di majalah teknologi organisme alam edisi April, mereka menggunakan dua jenis fermen yang tidak ditemukan sebelumnya di masa lalu, untuk mengubah golongan darah, cukup sedikit saja, dapat menghilangkan aglutinasi A, B yang terdapat dalam sel darah merah, dan mengubah golongan darah A, B, dan AB menjadi golongan darah O.

Terbetik berita, saat transfusi darah, sel darah merah di luar golongan darah O baru bisa ditransfusi terhadap golongan darah tertentu, sebab kalau tidak mungkin akan terjadi gejala sel darah merah dirusak atau mengental, akibatnya akan terjadi efek samping yang fatal, sehingga dengan demikian membuat cairan golongan darah O yang dapat disuplai kepada pasien bergolongan darah apapun secara relatif sangat berharga. Ada ahli terkait menuturkan, bahwa temuan ini memiliki makna istimewa, sebab proses transfusi darah di masa mendatang kemungkinan akan disederhanakan secara drastis.

Setelah teknologi pengubahan golongan darah melalui fermen ini kelak diterapkan secara actual, selain bisa secara efektif mengatasi masalah kekurangan darah, juga bisa meningkatkan keamanan transfusi darah, mencegah terjadinya kesalahan transfusi darah yang dapat berakibat fatal. Sebuah perusahan ZymeQuest di Boston, AS, juga tengah mempertimbangkan menggunakan teknologi tersebut dalam perdagangan.

Kesimpulan

  • ·        Di kelas XI  IPA 2 golongan yang paling banyak yaitu golongan darah A dan golongan darah O
  • ·        Darah dapat berubah dikarna kan seseorang yang terkena penyakit tertentu tapi itu sangat jarang sekali terjadi
  •          Golongan darah O punya sebutan sebagai golongan darah serba bisa, golongan darah apapun bisa digunakan atau ditransfusi ke golongan darah O, sebab golongan darah A, B maupun AB, jika tercampur, bisa menghasilkan efek pembekuan darah/mengental atau rusak, tapi tidak demikian halnya dengan golongan darah O, karena golongan darah ditentukan oleh aglutinasi protein yang terdapat di atas permukaan eriotrosit (sel darah merah), sehingga dengan demikian, apa memungkinkan dengan menghilangkan protein aglutinasi ini, agar supaya golongan darah A, B dan AB dapat menjadi golongan darah serba bisa seperti golongan darah O.
  • ·      Golongan darah bisa berubah karena penambahan atau penekanan pada antigen (substansi yang menentukan golongan darah). Hal ini bisa disebabkan oleh infeksi, penyakit autoimmune (sistem kekebalan tubuh menyerang tubuh sendiri), malignancy (kanker). 

Sumber

Sabtu, 23 November 2013

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA Membuat Larutan dengan Konsentrasi Tertentu.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Judul Percobaan   : Membuat Larutan dengan Konsentrasi Tertentu.
Tujuan Percobaan   :
Membuat larutan KOH 0,5 M dengan cara pengenceran dari larutan KOH 2 M.
Membuat 250 mL larutan NaCl 1 M dari kristal NaCl murni.
Dasar Teori
Campuran zat-zat yang homogeny disebut larutan, yang memiliki komposisi merata atau serba sama diseluruh bagian volumenya. Suatu larutan mengandung satu zat terlarut atau lebih dari satu pelarut. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, seadangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah yang banyak (Achmad, 1996 : 1).
Jika dua zat yang berbeda dimasukkan dalam suatu wadah ada tiga kemungkinan, yaitu bereaksi, bercampur, dan tidak bercampur. Jika bereaksi akan menghasilkan zat baru yang sifatnya berbeda dari zat semula. Dua zat dapat bercampur bila ada interaksi antara partikelnya. Interaksi itu ditentukan oleh wujud dan sifat zatnya. Oleh sebab itu, campuran dapat dibagi atas gas gas, gas padat, cair cair, cair padat, dan padat padat (Syukri, 1999 : 350)
Bila dua atau lebih zat yang tidak bereaksi dicampur, campuran yang terjadi ada 3 kemungkinan, yaitu campuran kasar, disperse kolid, dan larutan sejati. Dua jenis campuran yang pertama bersifat heterogen dan dapat dipisahkan seacara mekanis. Sedang larutan yang bersifat homogeny dan tidak dapat dipisahkan secara mekanis. Atas dasar ini campuran larutan didefinisikan sebagai campuran homogeny antara dua zat atau lebih. Keadaan Fisika larutan dapat berupa gas, cair, atau padat dengan perbandingan yang berubah-ubah pada jarak yang luas (Sukardjo, 1997 : 141)
Ada dua komponen yang penting dalam suatu larutan yaitu pelarut dan zat yang dilarutkan dalam pelarut tersebut. Zat yang dilarutkan itu disebut zat terlarut (solute). Larutan yang menggunakan air sebagai pelarut dinamakai larutan dalam air. Larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah yang banyak dinamakan larutan pekat. Jika jumlah zat terlarut sedikit, larutan dinamakan cairan dengan cairan, padatan atau gas sebagai zat yang terlarut. Larutan dapat berupa padat dan gas, karena molekul-molekul gas berpisah jauh, molekul-molekul dalam campuran gas berbaur secara acak, semua gas ada;ah larutan, contoh terbaik larutan adalah udara (Karyadi, 1994 : 51)

Alat dan Bahan
Alat
Alat
Jumlah
Gelas Beaker 100 mL
Gelas Beaker 250 mL
Pengaduk stainless
Neraca Ohaus
Pipet Tetes
Gelas Ukur 25 mL
Kaca Arloji
1
1
2
1
1
1
1

Bahan
Bahan
Larutan KOH 2 M
Kristal NaCl Murni
Aquades

Prosedur Kerja
Pengenceran larutan dari KOH 2 M menjadi 100 mL larutan KOH 0,5 M.
Siapkan gelas beaker 100 mL, pengaduk stainless, dan gelas ukur 25 mL.
Hitunglah berapa volume larutan KOH 2 M yang harus diambil untuk membuat 100 mL larutan KOH 0,5 M dengan menggunakan rumus pengenceran. (Lihat Lembar Kerja Siswa)
Ukurlah sejumlah volume KOH 2 M berdasarkan perhitungan yang didapatkan dengan menggunakan gelas ukur.
Kemudian, masukkan larutan tersebut ke dalam gelas beaker 100 mL dan tambahkan aquades hingga tepat 100 mL.
Pembuatan 150 mL larutan NaCl 1 M dari kristal NaCl murni.
Hitunglah berapa massa Kristal NaCl murni yang perlu diambil untuk membuat 150 mL larutan NaCl 1 M. (Lihat Lembar Kerja Siswa)
Timbanglah sejumlah massa kristal NaCl (sesuai dari hasil perhitungan) menggunakan neraca ohaus.
Setelah menimbang, masukkan kristal NaCl tersebut kedalam gelas beaker 250 mL, tambahkan sedikit aquades, kemudian aduk hingga seluruh kristal NaCl larut.
Setelah Kristal NaCl larut, tambahkan aquades hingga volume tepat 150 mL, kemudian aduk kembali.

Pembahasan
Larutan adalah campuran homogen (komposisinya sama), serba sama (ukuran partikelnya), tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat terlarut (tidak dapat dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat terlarut), partikel-partikel penyusunnya berukuran sama (baik ion, atom, maupun molekul) dari dua zat atau lebih. Dalam larutan fase cair, pelarutnya (solvent) adalah cairan, dan zat yang terlarut didalamnya disebut zat terlarut (solute), bisa berwujud padat, cair, atau gas. Dengan demikian,
larutan = pelarut (solvent) +zat terlarut (solute)
Khusus untuk larutan cair, maka pelarutnya adalah volume terbesar.
Secara fisik campuran dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu larutan homogen dan larutan heterogen. Larutan homogen adalah larutan yang komposisinya begitu seragam sehingga tidak dapat lagi diamati bagian - bagian komponen  penyusunnya meskipun dengan mikroskop ultra. Sedangkan larutan heterogen adalah larutan yang jika di dalam larutan itu terjadi penggabungan yang tidak merata antara dua zat atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu dengan yang lainnya tidak sama di berbagai bagian dan terdapat permukaan permukaan tertentu yang masih diamati antara fase- fase yang terpisah.
            Sifat - sifat fisik larutan ditentukan oleh konsentrasi dari beberapa komponennya. Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut dalam suatu pelarut atau larutan. Terdapat beberapa cara yang umum dipakai dalam menyatakan konsentrasi larutan, yaitu :
            Persen berat ( % ) Persen volume ( %) Persen berat per volume ( %)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan zat padat antara lain:
1. Temperatur/ Suhu 2. Pelarut 3. Ion sekutu 4. PH 5. Kompleks 6. Konsentrasi.

Konsentrasi larutan adalah jumlah zat terlarut yang terdapat dalam sejumlah tertentu  larutan. Molaritas menyatakan konsentrasi sebagai jumlah zat mol terlarut dalam 1 L larutan,

yang akan mengurangi konsentrasi (molaritas) larutan tanpa mengubah jumlah zat mol total zat terlarut yang terdapat dalam larutan.
Pengenceran pada prinsipnya hanya menambahkan pelarut saja, sehingga jumlah mol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mol zat terlarut sesudah pengenceran. Dengan kata lain jumlah mol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mol zat terlarut sesudah pengenceran atau jumlah gr zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah gr zat terlarut sesudah pengenceran. Rumus yang digunakan untuk pengenceran itu sendiri adalah
M1V1 = M2V2
M1 = Molaritas larutan sebelum pelarutan
V1 =  Volume larutan sebelum pelarutan
M2 = Molaritas larutan sesudah pelarutan
V2 = Volume Molaritas larutan sesudah pelarutan

Pada praktikum kali ini pembuatan larutan KOH dengan tekhnik pengenceran  yaitu dengan cara kita ambil 100 mL larutan KOH 2 M dengan pipet gondok lalu dimasukan kedalam labu ukur 100 mL. Setelah itu, ditambahkan akuades hingga tanda batas. Dan pembuatan larutan NaCl yang di lakukan dengan cara kita ambil 150 mL larutan NaCl 2 M dengan pipet gondok lalu dimasukan kedalam labu ukur 100 mL. Setelah itu, ditambahkan akuades hingga tanda batas.
Pada pengenceran larutan KOH 2M menjadi 100mL larutan KOH 0.5M. yang di hitung menggunakan rumus  maka di dapatkan volume yang di ambil untuk diencerkan sebesar 25mL sedangkan pada massa kristal NaCl untuk membuat 150mL larutan NaCl 1M yang Volumenya 150mL massanya 1M dan Ar Na = 23 g mol-1; Cl = 35,5 g mol-1 maka Molnya dapat di hitung menggunakan rumus  Yang menghasilkan 0.15. Pada massa kristal NaCl murni yang akan di timbang untuk membuat 150mL Larutan NaCl 1M adalah 8,775 gram.
Dalam pelarut NaCl didalam pelarut air terjadi interaksi ion dipole antara senyawa ion dengan molekul air. Molekul air bersifat polar dengan muatan negatif lebih terpusat pada atom oksigen. Pada proses pelarutan NaCl kutub negatif akan mengapung Na+ yangbermuatan positif dan hidrogen mengapung atom Cl –  yang bermuatan negatif. Jika interaksi ion dipole lebih besar dari gaya tarik antara ion dan gaya antar molekul air maka proses pelarutan akan







berlangsung. Dalam hal ini akan terbentuk  ion tersolvasi dari senyawa NaCl yaitu Na+ dan Cl  .
Membuat larutan pekat yaitu larutan KOH 0.5 M dan larutan NaCl 1M buatlah 1000 mL larutan HNO3 2 M, dengan kadar 65 % massa jenis larutan 132 g/L. (Ar H=1 g/mol; N=14 g/mol; O=15 g/mol). Maka volume dan massa dari larutan larutan HNO3 adalah
 dan   
Menggunakan rumus  Untuk menghitung massanya dan untuk menghitung volumenya 

Dari hasil perhitungan HNO3 massa diperoleh dengan konsentrasi 2M adalah 13,6 gram. Pada konsentrasi NaCl 2M pada 150mL deperoleh massa 8,775 gram sedangkan pada konsentrasi KOH 2M diperoleh Volume sebesar 25mL.dan pada HNO3 pada konsentrasi 2M diperoleh Volume sebesar146,8531468mL. Berdasarkan hasil perhitungan massa dan volume yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi suatu larutan maka semakin besar pula massa serta volume yang diperlukan untuk membuat larutan tersebut, sehingga perhitungan massa dan volume sangat diperlukan sebelum membuat larutan dengan konsentrasi tertentu.

Jawaban Pertanyaan
Menghitung volume larutan KOH 2 M yang akan diambil untuk membuat 100 mL larutan KOH 0,5 M.
Diketahui             : V2  = 100 mL
M1                             = 2 M
M2                   = 0,5 M
Ditanya              :  V1  = ?
Penyelesaian :
V1.M1 = V2.M2
Maka volume larutan KOH yang harus diambil untuk diencerkan menjadi 100 mL larutan KOH 0,5 M adalah 25 mL.

Menghitung massa krital NaCl murni yang harus diambil untuk membuat 150 mL larutan NaCl 1 M.
Diketahui       : VNaCl  = 150 mL
MNaCl  = 1  m
Ar Na = 23 g mol-1; Cl = 35,5 g mol-1
Ditanya        : mNaCl = ?
Penyelesaian :
Tahap 1
Hitunglah jumlah mol dalam 150 mL larutan NaCl 1 M.
Tahap 2
Menghitung massa kristal NaCl murni yang akan diambil.
Maka massa kristal NaCl Murni yang akan ditimbang untuk membuat 150 mL larutan NaCl 1 M adalah 8775 gram.

Setelah anda membuat larutan KOH 0,5 M dan larutan NaCl 1 M, bagaimana jika anda harus membuat larutan dari larutan pekat. Misalnya saja, buatlah 1000 mL larutan HNO3 2 M, yang memiliki kadar 65%, massa jenis larutan tersebut 1,32 g/L. (Ar H=1 g/mol; N=14 g/mol; O=15 g/mol).
Diketahui       : r             = 1,32 g/L
kadar  = 65%
mm HNO3      = 63 g/mol
V2 HNO3         = 1000 mL
M2 HNO3     = 2 M
Ditanya        : M1 dan V1     = ?
Penyelesaian   :
Tahap 1
Menghitung konsentrasi dari larutan pekat HNO3

Dengan,
M      = kemolaran
= massa jenis (densitas)
kadar  = % massa
mm     = massa molar
Tahap 2
Menghitung volume larutan pekat HNO3, yang akan diambil untuk membuat 1000 mL larutan HNO3 2 M.
V1 . M1 = V2 . M2
Tahap 3
Tuliskan prosedur kerja pembuatan larutan 1000 mL larutan HNO3 2 M!
Jawab:
Membuat 1000 mL HNO3 2 M 65% massa jenis 1, 32 g L-1
Siapkan alat dan bahan di atas meja
Masukkan volume pekat larutan HNO3 2 M ke dalam labu ukur
Menghitung volume HNO3 yang diperlukan
Kemolaran HNO3:
Volume HNO3 pekat yang diperlukan dapat dihitung dengan menggunakan rumus pengenceran:
V1 . M1 = V2 . M2 V1 x  = 1000 x 2
V=    = 146,8531468 mL

Mengambil 147,05 mL HNO3 pekat menggunakan pipet ukur.
Melarutkan HNO3 pekat itu kedalam kira-kira 100 mL air dalam gelas kimia ukuran 200 mL secara hati-hati.
Setelah campuran agak dingin, pindahkan ke dalam labu ukur ukuran 200 mL. Kemudian tambahkan aquades hingga volume tepat 200 mL.

Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
·        Larutan adalah   campuran homogen antara dua atau lebih zat yang  terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi.
·        Konsentrasi larutan adalah jumlah zat terlarut yang terdapat dalam sejumlah tertentu  larutan.
·        Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan zat padat antara lain:
·        Temperatur/ Suhu 2. Pelarut 3. Ion sekutu 4. PH 5. Kompleks 6. Konsentrasi.
·        Dalam pelarutan NaCl didalam air terjadi interaksi ion dipole antar senyawa ion    dengan molekul air. Dalam hal ini terbentuk ion tersolvasi dari NaCl yaitu Na+ dan Cl dalam pelarutan NaCl didalam air tidak terjadi perubahan suhu pada larutan.
·        Hasil perhitungan massa yang diperoleh :
HNO3 massa diperoleh dengan konsentrasi 2M adalah 13,6 gram. Pada konsentrasi NaCl 2M pada 150mL deperoleh massa 8,775 gram
·        Hasil perhitungan volume yang diperoleh :  pada konsentrasi KOH 2M diperoleh Volume sebesar 25mL.dan pada HNO3 pada konsentrasi 2M diperoleh Volume sebesar146,8531468mL.
·        Perhitungan massa dan volume sangat diperlukan sebelum membuat larutan dengan konsentrasi tertentu.

Saran
Jika melakukan pengamatan pada suatu larutan lakukanlah dengan teliti dalam mengamati, jangan tergesa-gesa agar tidak terjadi kesalahan pada waktu pengukuran suhu dan dalam mengukur  volume larutan harus sesuai takaran jangan kurang atau lebih karena dapat mempengaruhi hasil reaksi yang dilakukan.




Daftar Pustaka
Buku Kimia Paket





























Nama Mita Malinda

Kelas XI-IPA 2